-->
  • Jelajahi

    Copyright © KOMPAS TANI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kompas Tani

    Gaya Hidup

    BMKG UNGKAP PENYEBAB GEMPA DI TUBAN

    Jumat, 22 Maret 2024, Maret 22, 2024 WIB Last Updated 2024-03-23T05:06:19Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Tuban kompastani.com -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan mengungkap rentetan gempa yang mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) disebabkan oleh sesar lokal di Laut Jawa.

    "Penyebab gempa adalah sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser atau strike slip," kata Kepala Stadiun Geofisika Kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan saat dihubungi, Jumat (22/3).

    Hingga pukul 15.00 WIB, Rully mencatat setidaknya ada 19 gempa susulan yang terjadi setelah gempa utama berkekuatan magnitudo 6,0 yang terjadi pukul 11.22 WIB tadi.


    Terakhir, gempa kembali mengguncang pukul 15.52 WIB. Kekuatannya bahkan lebih besar dari gempa utama, yakni magnitudo 6,5. Guncangan terasa sampai Surabaya dan sekitarnya.


    "Pusat gempa berada di 130 km Timur Laut Tuban Jawa Timur. Lokasi tepatnya berada di 5.76 Lintang Selatan, 112.33 Bujur Timur di kedalaman 10 kilometer," ujarnya.

    "Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.


    Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.


    "Kepada Masyarakat yang rumah/bangunan yang rusak dan dirasakan tidak aman untuk tidak ditinggali terlebih dahulu antisipasi terjadi gempa susulan," ujar dia.

    BMKG sebelumnya juga mengatakan gempa M5,9 yang mengguncang Tuban siang tadi tidak berpotensi tsunami lantaran tak cukup kuat memicu perubahan dasar laut.


    "Hasil pemodelan Gempa Laut Jawa M5,9 menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. Gempa dengan Mag 5,9 ini tidak cukup kuat membuat deformasi dasar laut hingga menimbulkan gangguan kolom air laut," kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Jumat (22/3).

    Ia menuturkan, dengan memperhatikan lokasi episenter (permukaan Bumi yang tepat di atas pusat gempa) dan kedalaman hiposenternya (pusat gempa di dalam Bumi), gempa bumi ini termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

    "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," lanjutnya. (** red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini