Nganjuk kompastani.com.- Didusun miren dan dusun mukuh desa Sidoharjo kecamatan tanjunganom sedang berkembang pengrajin keset dari kain perca, namun berkembangnya pengrajin keset ini tidak bergayung sambut dengan dukungan dan suport dari pemerintahan desa Sidoharjo.
Hal ini terbukti dari permohonan bantuan alat yang di ajukan ke desa tidak ada kabar beritanya Hinga sekarang, bahkan mengkonfirmasi terhadap pemohon pun belum pernah dilakukan oleh Kades maupun aparatur pemerintahan yang lainnya.
Proposal pengajuan tersebut tertanggal 19/03/2023 dan diterima langsung oleh Kades Sidoharjo Saiful Anam pada 20/03/2024.
ketua kelompok pengrajin keset di dusun miren berinisial YT ketika di temui dirumahnya (17/4) selain membenarkan hal tersebut juga bertutur" kita kemarin bersama kelompok dusun mukuh mengajukan 40 alat untuk 40 orang pengrajin, karena belum ada kabar ya kita dengan sangat terpaksa bikin sendiri, karena anggota saya ada sekitar 15 orang cuma punya alat 2 set, jadi yang nganyam 2 orang lainnya cuma ngisi saja , sebetulnya sangat berharap Sekali punya alat sendiri sendiri, tapi belum punya rejeki untuk beli".
Di tempat terpisah salah satu anggota dusun miren berinisial Sj yang membuat alat sendiri menjelaskan, " saya kemarin bikin alat ini habis 400rb untuk 2 set alat, untuk belanja bahan aja, tenaganya ya gak ada la wong saya yang bikin sendiri, kebetulan saya ini kerjanya memang tukang. " Ungkapnya.
Terpisah Maulana Muhlisin sekertaris desa saat di konfirmasi
(27/3) menjelaskan bahwa "proposal tersebut sudah melewati masa musdes, jadi sudah telat " jelasnya singkat
di tempat yang sama Saiful Anam kepala desa Sidoharjo, menambakan bahwa proposal tersebut belum di bicarakan kepada Kasun Kasun terkait".ungkapnya.
Untuk Diketahui Desa Sidoharjo melaporkan anggaran yang terpakai untuk pemberdayaan masyarakat sebesar 167.7jt dari 3.2 M total angaran yang dikelola oleh desa Sidoharjo tahun 2023. Dan masyarakat yang saat ini mengajukan bantuan alat 40 set untuk 40 keluarga dengan nominal sekitar 10jt. Ini sangat kecil sekali kalau di lihat angaran yang di kelola desa Sidoharjo bila di bandingkan dengan manfaat yang di rasakan oleh masyarakat . " Ini perlu kita tanyakan ke desa, laporan LPJ 2023 diduga juga banyak yang janggal dan tidak relevan, kita bersama masyarakat yang lain akan segera berkirim surat ke BPD meminta penjelasan LPJ APBDes 2020 s/d 2023 " kata salah satu warga dusun mukuh yang gak mau di sebut namanya sementara ini.
Kegiatan ekonomi mikro kecil ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia bahkan Presiden Joko Widodo telah menetapkan UMKM sebagai salah satu fokus utama dalam RPJM 2020 - 2024. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan ekonomi kreatif dituangkan dalam PP No. 7 TH 2021 tentang kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan kemudian diatur pelaksanaan nya dengan PERMENKOP & UMKM No.3 TH 2021. ada juga UU No. 3 TH 2023 (UU CIPTA KERJA) pasal 87 angka 3, yang mengubah pasal 21 ayat 1 UU No.20 TH 2008, Menjelaskan secara tegas peran pemerintah pada UMKM. Walaupun program pemerintah sangat mendukung ekonomi kreatif serta dilengkapi pedoman pelaksanaannya lewat regulasi namun kalo pemangku otoritas
didaerahnya tidak menjalankannya maka hanya menjadi teori tanpa memberi solusi bagi ide kreatif masyarakat nya, mana program BANPRES PRODUKTIF.mana pembiayaan modal dan program program lainya yang selalu di janjikan kepada pelaku ekonomi kreatif ini.
Pemerintahan yang paling dekat dengan pelaku usaha kecil ini adalah pemerintah desa. Sudah menjadi tugas dan kewajibannya untuk mencarikan solusi modal usaha hibah atau pembiayaan lainya yang tidak melanggar regulasi guna menyukseskan program pemerintah Indonesia. Kalo sudah jelas program dan regulasinya ternyata masih ada pemerintahan desa yang tidak menghiraukan kegiatan ekonomi kreatif maka program pemerintah hanya teori tanpa bisa memberi solusi saat ide kreatif masyarakat menanti.(am)